Mau sendal gratis seperti di gambar ini?!
Nah, coba temukan satu frase yang sama pada ketiga kalimat di bawah ini!
“Terima kasih ya, mas. Pesanannya udah sampe.”
“Terima kasih ya, mbak. Sayur lodehnya kemaren endang bambang!”
“Terima kasih ya, sayang. Aku udah kamu tabrak pake truk ayam tadi pagi.”
Udah tahu jawabannya? Bukan. Jawaban dari pertanyaan di atas itu bukan fraserangga kiyudh. Oke, rangga memang imut, tapi itu gak ada di ketiga kalimat di atas.
Nah, Jawaban yang bener itu memang ‘terima kasih’.
Dan
buat kamu yang merasa jawabannya bener, silahkan hadiah sendalnya
boleh diambil di mesjid-mesjid terdekat, pada hari jumat mendatang.
Segala ukuran, segala warna, segala merk, mau berapa aja, silahkan
embat sepuasnya atau datang aja ke SMAN 8 Tangerang disitu banyak sendal bergelimpangan!
Baiklah
ini saya kasih tipsnya untuk mencuri sendal di mesjid yang baik.
Pertama, usahakan jangan pake sarung, biar kalo dikejer orang sekampung
larinya gampang. Kedua, jangan singgah beli jajanan kerupuk waktu
diteriakin maling. Ketiga, jangan ambil sendal butut warna ijo di
Mesjid Al Ikhlas, itu punya saya. Demikian.
Anywaaaaay!
Ini
saya sebenernya mau bahas tentang saktinya frase ‘terima kasih’ sih,
bukan malah mau bahas tentang “tata cara mencuri sendal di mesjid
dengan cara terhormat dan tetap ganteng”, meskipun kapasitas wajah dan
pengalaman jadi maling sendal spesialis jumatan saya, telah sangat
memenuhi syarat. Mari sejenak kita lupakan dulu ini. Sepakat? Good.
Well,
postingan ini hampir mirip sama postingan sebelumnya.pernah nggak
kalian perhatiin wajah lawan bicara, setelah kalian ucapkan terima
kasih kepadanya dengan wajah tulus setulus-tulusnya kalian sebagai
manusia?
Dan kalo kamu
jarang dan malahan gak pernah peratiin, jangan takut karena itu
manusiawi. Saya memang seneng peratiin itu, mungkin memang begini adanya
bawaan orang imut *dilempar kompor dari langit*.
Nah,
kebanyakan orang yang saya peratiin ketika saya ucapin terima kasih,
mereka akan tersenyum dan balik ucapin terima kasih lagi. Tapi ada juga
sebagian kecil yang cuma ngangguk dan berlalu. Ada juga sebagian lagi
yang menganggap saya gak lebih dari pot yang bisa berbicara. Dan yang
paling spektakuler, ada sebagian kecil lagi yang malah ketawa
terbahak-bahak ketika diucapin terima kasih. Iya itulah yang terjadi
kalo kalian bilang terima kasih sama orang gila.
Oke,
abaikan sebagian kecil orang yang acuh tadi, dan mulailah memusatkan
perhatian pada sebagian besar orang yang membalas ucapan itu dengan
senyuman bahkan lebih. Terlapas itu senyum palsu, sekedar basa-basi
atau memang tulus dari hati, sedikit banyak apa yang telah kita
lakukan, akan membuat perasaan mereka jadi lebih baik.
nah, hidung saya gatel kalo udah ngomong rada normal.
Jadi
gini, kalo memang masih belum percaya. Coba deh inget-inget, apa sih
yang kalian rasakan ketika ada orang baik yang mengucapkan terima kasih
dengan senyum lebar dan tulus yang gak dibuat-buat? Apa terasa hangat
dalam dada? Terasa nyaman? Terasa DIHARGAI begitu tinggi?
Itu dia!
Nggak
semua orang di dunia ini, gila hormat. Tapi semua orang akan seneng
untuk bisa dihargai lebih. Sekalipun dia budak. Sekalipun dia peri
rumah semacam Dobby di serial Harry Potter.
Sadar
gak? Dengan mengucapkan terima kasih untuk sesuatu yang telah
dilakukan orang lain pada kita, adalah salah satu cara terbaik untuk
menghargai perbuatan baiknya. Dapat pahala lho
Dan
secara gak langsung, kita ikut menghargai diri sendiri. Membuat hati
ini terasa lapang dengan menrima haknya yaitu sebuah kebaikan.
Mau membuat
bumi jadi tempat tinggal yang lebih baik? Sebarkan senyum ke semua
orang, dan berterima kasihlah setiap ada kesempatan. Dan tanpa sadar,
virus-virus kebaikan itu akan menyebar ke seluruh dunia. Dan suatu saat
akan kembali lagi padamu. Keren kan?!
Buruan lakukan!!
Dan mudah-mudahan kalian bisa setampan saya nantinya. Sepakat? *dirudal dari monas*
Ingat! Mulai dari diri sendiri. Jangan berpikir, cukup lakukan! Selamat mencoba! Semoga kita semua bahagia
fin
0 komentar:
Posting Komentar